
Terinspirasi setelah menonton film diatas, gw jadi sedikit
berpikir dan merenung.
Film tersebut bercerita tentang sebuah ahli strategi yang
disewa oleh suatu negara yang mendapat ancaman serangan dari
negara lain. Idealisme sang ahli strategi adalah berperang
untuk mempertahankan diri bukan atas kebencian.
Setelah mati-matian mempertahankan negara yang memperkerjakannya
akhirnya perang pun usai untuk sementara waktu. Sang ahli strategi
berhasil mempertahankan negaranya dan kaisar memberikan hadiah atas
keberhasilan sang ahli strategi namun ditolak dengan alasan bahwa dirinya
tidak terbiasa menerima hadiah atas apa yang telah dikerjakannya.
Popularitas sang ahli naik bahkan masyarakat lebih mengagumi dirinya dibanding
kaisar. Merasa posisinya terancam, sang kaisar menyiapkan suatu muslihat untuk
menyingkirkan ahli strategi dengan dalih bahwa sang ahli strategi adalah pemberontak
yang berusaha menggulingkan kekuasaan kaisar. Teman-teman sang ahli strategi yang
menjunjung kebenaran tewas setelah berusaha melindunginya dan ahli strategi
terusir dengan hina dari negara yang telah ia lindungi.
Hmmm...ternyata perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang tidak selamanya
dipandang baik oleh orang lain, malah perbuatan tersebut menjadi bumerang
bagi dirinya sendiri. Banyak nilai yang bisa kita petik dari cerita ini, dimana
ketika kita memegang prinsip yang berbeda dari prinsip penguasa akan membahayakan
posisi kita dalam lingkungan tersebut, mungkin kita bisa menganalogikannya dengan
kehidupan kita saat ini atau dalam dunia kerja.
Tidak ada solusi yang terbaik dari kasus diatas apakah sang ahli strategi
harus memakai topeng dan menjadi orang lain untuk bisa terus exist dalam bidangnya
atau dia tetap menjadi dirinya sendiri dan tersingkir seperti saat ini. Tapi
mempertahankan prinsip yang benar dan berpikir untuk selalu menjadi manfaat bagi orang
lain akan memberikan ketenangan dan kepuasan bagi diri kita dalam bertindak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar